Proses Penulisan Karya Ilmiah Tahap 1

Nama : Nhatya Defitri Nuraini 
NPM : 202246500696
Kelas : R3J
       
Karya Seni Lukis "Crash"
Lukisan di atas berjudul "Crash" berukuran 60 cm x 80 cm dan dikerjakan dengan media cat akrilik di atas kanvas. Lukisan ini diciptakan pada tahun 2010 Sejalan dengan pendekatan kritis, deskripsi karya ini mencakup ciri-ciri tema, komposisi, makna atau isi karya, serta penggunaan bahan dan alat sesuai dengan apa yang dikonseptualisasikan dan diwujudkan oleh penciptanya. Deskripsi karya seni lukis ini merupakan upaya untuk melakukan refleksi dan sekaligus mempertanggungjawabkan penciptaan karya tersebut secara akademik.

Lukisan di atas diciptakan dengan gaya abstrak, maka untuk membahasnya pertama-tama perlu dijelaskan pengertian seni lukis abstrak. Sebagai salah satu gaya seni lukis, seni lukis abstrak mungkin tidak sama sekali didasarkan pada bentuk objek yang dikenal (recognizable object) tetapi mungkin juga merupakan absraksi dari bentuk objek yang dikenal. 

tema lukisan di atas adalah "trabrakan", yaitu tumbukan keras antara dua kekuatan yang saling berlawanan, yang dapat mengakibatkan kekacauan atau kehancuran. Tema ini didasarkan pada inspirasi tentang gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006. Gempa Bumi tersebut merupakan gempa tektonik yang sangat kuat, berkekuatan 5,9 pada skala Richter, bahkan menurut United States Geological Survey gempa tersebut pada 6,2 pada skala Richter. Gempa tektonik disebabkan oleh pergeseran lempeng-lempeng batuan dalam perut bumi dan gempa ini terutama terjadi di Indonesia.

Dilihat dari segi unsur-unsurnya, lukisan di atas terdiri atas garis, bidang-bidang, dan warna. Garis di sini merupakan unsur yang menonjol dibandingkan dengan bidang. Garis bervariasi dari segi panjang-pendek, tebal-tipis, lurus-kengkung, warna, dan arahnya, yang disusun baik secara sejajar maupun bersilangan. Sifat kontras garis-garis di sini sangat berperan dalam mengesankan gerak dan kekuatan, yang berkesan lembut sampai yang keras.

Unsur bidang dalam lukisan ini lebih ditentukan oleh warna daripada berdasarkan garis batas. Bidang-bidang dengan warna kemerahan, kekuningan, dan kebiruan, dan kehijauan merupakan bidang-bidang tidak beraturan yang bertabrakan atau saling menerobos, memberikan kesan gerak dan kekuatan sejalan dengan susunan garis tersebut.

Dari segi prinsip penyusunan, terdapat prinsip kontras, irama, penekanan. Kontras warna ditunjukkan pada gelap-terang dan hue (nilai warna). Irama dalam komposisi ini dihasilkan dengan pengulangan garis, bidang dan warna secara bervariasi dari segi ukuran, jarak, dan penempatannya. Sesuai dengan temanya, irama yang terjadi cenderung menunjukkan irama yang keras, namun terdapat pula irama

yang agak lembut. Irama yang cukup kuat ini menimbulkan kesan luapan emosi yang menjadi ciri gaya ekspresionistik. Dalam komposisi ini terdapat penekanan atau pusat perhatian (center of interest), yaitu pada persilangan bidang-bidang kebiruan yang horisontal dan yang vertikal, yang di situ ditambahkan bentuk yang sangat berbeda dengan bentuk-bentuk

lainnya di dalam komposisi. Jadi, komposisi atau struktur bentuk lukisan ini pada dasarnya terdiri atas unsur garis, bidang, warna, dan tekstur yang terorganisasi berdasarkan prinsip keseimbangan, keselarasan, kesatuan, irama, kontras, dan penekanan. Secara umum komposisi yang tersusun ini mewujudkan gaya abstrak dengan sentuhan gaya eskpresionistik.

Lukisan di atas dikerjakan di atas kanvas dengan cat akrilik dan kuas dengan ukuran yang bervariasi Cat akrilik dibuat dari bahan pewarna (pigment) dan bahan pengikat acrylic polymer dan dapat diencerkan dengan air. Media ini memiliki sifat-sifat yang hampir sama dengan cat minyak, yaitu dapat digunakan baik secara tipis atau transparan maupun tebal atau menutup (impasto). Media ini cocok untuk membuat garis dan bidang dengan tepi yang bersifat tegas atau keras (hard edges) (Jones, 1992: 34).

Untuk mengaplikasikan cat tersebut, digunakan kuas dengan bervariasi ukuran untuk menghasilkan garis atau sapuan kuas dengan ketebalan yang bervariasi. Warna yang digunakan dalam lukisan ini meliputi ultramarine blue, prussian blue, cobalt blue, vermilion, cadmium yellow, untuk menghasilkan warna dengan tingkat saturasi (kecerlangan) yang tinggi. Untuk memberikan penekan dan efek lembut warna-warna tersebut dicampur dengan titanium white.

Pertama-tama dibuat tiga bidang utama dengan warna campuran cobalt blue dan ultramarine blue untuk bagian tengah, campuran vermilion dan cadmium yellow untuk bagian bawah, dan cadmium yellow untuk bagian atas bidang lukisan. Dalam kondisi cat masih basah, kemudian ditambahkan warna prussian blue untuk membuat garis-garis tebal pada bidang warna biru tersebut dan garis-garis dasar di seluruh bidang lukisan. Selanjutnya digunakan campuran cadmium yellow dan titanium white untuk membuat garis-garis aksen di atas garis-garis biru tersebut. Untuk memperkaya (memperumit) komposisi warna, kemudian digunakan campuran warna-warna tersebut secara bervariasi. Seluruh proses penerapan media ini dilakukan melalui eksplorasi dan eksperimentasi untuk menghasilkan komposisi lukisan yang artistik.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan warna, komposisi, dan elemen visual lainnya dalam lukisan "Crash" menciptakan atmosfer atau ekspresi tertentu?

2. Apakah ada simbol atau motif tertentu dalam lukisan yang dapat diidentifikasi, dan bagaimana hal ini berkontribusi pada naratif visualnya?

3. Bagaimana lukisan ini dapat diartikan secara emosional atau filosofis, dan apakah ada pesan atau cerita yang ingin disampaikan oleh seniman melalui karyanya?




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Perjalanan Filsafat Ilmu

Mempertanyakan Seni dalam Diri Sendiri